Stimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Melalui Bermain Dan Alat Permainan




Bermain merupakan hak setiap anak, dengan adanya permainan anak-anak bisa mengekspresikan segala bentuk tingkah laku yang menyenangkan tanpa adanya suatu paksaan. Melalui bermain anak dapat mengoptimalkan laju stimulasi dari luar dan dari dalam, karena mengalami emosi yang menyenangkan. Kegiatan bermain  dapat diartikan sebagai kegiatan yang menyenangkan bagi anak, dan bermanfaat untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliknya secara menyeluruh, antara lain aspek perkembangan sosial, emosi dan kepribadian. Dengan adanya kegiatan bermain anak dapat menyelesaika permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan sebenarnya, baik melalui kesadaran dirinya sendiri maupun dengan bantuan orang lain seperti sesama teman, orang tua, saudara dan guru.

Mengingat begitu pentingnya bermain bagi anak usia dini, maka sudah pasti kegiatan bermain memiliki nilai manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Utami Munandar menyebutkan bahwa bermain sebagai suatu aktivitas yang membantu anak untuk mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional. Adapun manfaat dari proses bermain yaitu;

  1. Meningkatkan kreativitas anak, permainan mempunyai peran penting dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini. Kreativitas berarti bahwa seseorang dapat bertindak “mencipta” dan berhubungan dengan sekitarnya dengan cara yang khas untuknya. Seperti bermain dagang-dagangan, masak-masakan, bermain balok, bermain warna, dan sebagainya.
  2. Meningkatkan sportivitas dan kejujuran pada diri anak, kegiatan bermain dapat mengasah sikap-sikap tersebut. Misalnya ketika permainan sepak bola, setiap anak harus mentaati peraturan dan prosedur yang telah ditentukan sebelum kegiatan bermain berlangsung. Namun jika dalam proses bermain ada anak yang curang seperti mendorong teman ketika menendang bola dan sebagainya. Demi mencapai suatu kemenangan, untuk menjadi seorang juara, maka anak tersebut akan dikeluarkan dalam permainan oleh teman-temannya. Karena tidak ingin dikeluarkan dalam permainan, maka anak berusaha untuk mengikuti peraturan dan prosedur tersebut. Sehingga anak akan belajar membangun sikap sportif dan kejujuran dalam diri, baik jujur pada diri sendiri maupun kepada orang lain.
  3. Menumbuhkan rasa bersaing yang positif anak, artinya melalui kegiatan bermain akan mengasah sikap bersaing yang positif pada diri anak. Misalnya bermain puzzle, dimana anak terus berusaha menyusun puzzle walaupun mengalami kegagalan beberapa kali karena susunan puzzle yang tidak sesuai membuat puzzle tidak terbentuk, namun anak tidak pernah menyerah untuk menyempurnakan puzzle. Akhirnya dengan kerja keras sang anakpun berhasil. Dengan demikian, kegiatan ini akan mengajarkan anak bahwa untuk menjadi seorang pemenang harus berusaha secara maksimal tanpa menyerah, bukannya menyalahkan orang lain atas kegagalan yang dialaminya.
  4. Meningkatkan rasa percaya diri anak, anak yang sulit untuk bisa menerima keberhasilan temannya, selalu menuduh temannya curang ketika kalah dalam berbagai permainan, senantiasa melemparkan komentar-komentar yang merendahkan dan menghina karya teman, namun sebaliknya melakukan upaya yang agresif agar teman-temannya mau mengakui dan memuji karyanya, ini adalah tanda-tanda anak yang tidak memiliki rasa percaya diri.
Bermain juga bermanfaat sebagai bentuk relaksasi dari segala aktivitas anak yang melelahkan. Dengan bermain anak anak bisa menjadi lebih fresh dan kembali bersemangat dalam menjalani aktivitas selanjutnya. Adapun permainan yang dijadikan sebagai terapi dan stimulasi tumbuh kembang anak usia dini seperti, mainan puzzle, balok, lego dll.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gizi Tepat untuk Anak Usia Dini dan Membiasakan Pola Makan Sehat

Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak Usia Dini